Siklus tamat hidup tak hanya dialami oleh insan saja, tiruana makhluk yang bernyawa pun cepat atau lambat akan mencicipi hal yang sama. Ajaran agama samawi (Yahudi, Kristen, Islam) juga menjelaskan wacana fenomena tamat hidup ini, dimana kisah Adam dan Hawa sehabis memakan buah terlarang dan diusir dari surga, menyebabkan mereka hingga dengan keturunannya sanggup mencicipi sakit, bau tanah dan meninggal dunia.
Nah bagaimana jikalau dibandingkan dengan 12 asal mula tamat hidup insan pertama di bumi berdasarkan kisah mitologi ini, yang menjelaskan wacana mitos-mitos penyebab mengapa insan harus mati dan tidak sanggup lagi hidup abadi selamanya di dunia. Sahabat kejadiananeh.com ayo kita kemon!
1. Kisah Dewa Sno-Nyosa dan Kucing yang Pelupa
Kita mulai dengan mitos tamat hidup yang pertama dan hingga kini masih dipercaya sebagian besar masyarakat yang tinggal di Libea, Afrika Barat. Diceritakan dalam mitologi Lidiberia, proses hidup dan mati makhluk hidup termasuk insan berkaitan erat dengan Dewa Sno-Nyosa, sang Penguasa langit dan bumi.
Setelah ia membuat dunia beserta isinya, Dewa Sno-Nyosa mengutus ke empat anaknya untuk tinggal di bumi. Dan sekian usang tinggal dibumi mereka pun melahirkan banyak keturunan yang dijuluki dengan nama ‘manusia’. Dan pada suatu ketika sang ayah memdiberikan perintah semoga mereka kembali ke surga.
Namun perintah itu mereka tolak dengan alasan mereka sudah sangat betah tinggal di bumi. Mendengar ucapan sang anak membuat Dewa Sno-Nyosa murka besar, ia kemudian mencabut roh mereka dan membiarkan jasad mereka membusuk di Bumi.
Dan ia pun memdiberikan kutukan kepada keturunan mereka yakni umat manusia, bahwa hidup mereka tidak lagi awet, dan sanggup mencicipi sakit, hingga mengalami kematian.
Takut membayangkan betapa seramnya penderitaan yang harus mereka terima. Membuat umat insan di bumi mencoba untuk mencari obat penawarnya semoga sanggup hidup abadi lagi. Akhirnya mereka mendengar wacana tabib sakti yang mempunyai obat keawetan.
Dan ia pun memdiberikan kutukan kepada keturunan mereka yakni umat manusia, bahwa hidup mereka tidak lagi awet, dan sanggup mencicipi sakit, hingga mengalami kematian.
Photo: Copyright huffpost.com |
Tapi, lantaran takut insan yang diutus akan memanfaatkan obat itu untuk dirinya sendiri, maka mereka pun mengirim sebuntut kucing untuk mengambil obat tersebut. Kucing itu kemudian berhasil mendapatkannya, namun ketika dalam perjalanan ia sempat diberistirahat dan mandi di sungai. Ia pun meletakkan obat keawetan tersebut di dahan pohon.
Begitu selesai mandi, tak sengaja ia pribadi pulang dan lupa membawa obat abadi tersebut. Dan sekembalinya ia pulang, umat insan murka besar lantaran mengetahui ia lupa membawa obat abadi yang telah didiberikan oleh Tabib Sakti.
Kucing itu karenanya kembali mencari-cari obatnya namun tidak berhasil menemukan. Kemudian ia mencoba meminta lagi kepada sang tabib.
Sekadab, Tabib tersebut memarahi si kucing dan menyampaikan bahwa obat keawetan itu hanya ada satu-satunya di dunia. Inilah penyebab pertama kali kenapa roh insan harus meninggalkan jasad tak bernyawa mereka di bumi alias matek. Dan mungkin, ini juga alasan kenapa kucing hingga kini tidak pernah menyukai air alias mandi hehehe.
2. Mitologi Aborigin, Kisah Manusia Pertama Purukapali
Suku Aborigin yang menpeduli Kepulauan Tiwi, Australia Utara meyakini bahwa asal mula kematian masih berkaitan dengan legenda insan pertama di dunia yang berjulukan Purukapali. Mitologi aborigin tersebut menceritakan wacana kehidupan keluarga Purukapali dengan tiga anak dan istrinya yang berjulukan Bima, serta Tapara sang adik kandung (kebetulan doi laki-laki).
Dikisahkan si Tapara yang udah kelamaan jomblo berkarat, pengen juga mencicipi kimpoi ibarat abangnya Purukapali (mungkin dikala itu gak ada perempuan lain di dunia). Sampai ia nekat godain istri milik kakaknya sendiri. Ibarat gayung bersambut dan emang dasar istri durhaka, kadab Purukapali sedang sibuk mencangkul di sawah, istrinya juga ikut-ikutan sibuk dicangkul oleh Tapara.
Kejadian eng ing eng itu terus berulang setiap hari, hingga karenanya kelakuan bejat mereka tertangkap berair oleh Purukapali. Saat itu Purukapali pulang kerumah dan mendapati bayinya si anak bungsu sekarat lantaran kelaparan (dalam versi lain diceritakan bayi tersebut mati terbakar matahari lantaran kelamaan dijemur dan lupa ngangkat), ia pun menanyakan kepada ke dua anaknya dimana Ibunya beserta sang Paman.
Mereka menjawaban tidak tahu kemana, hanya berkata ibunya sering pergi meninggalkan mereka dan gres pulang menjelang sore. Merasa curiga karenanya Purukapali mencoba mencari mereka ke luar rumah. Dan ketika berjalan melewati lumbung padi, tiba-tiba Purukapali mendengar bunyi melenguh sapi, 'embek embekk' yang sangat bersahabat di telinganya.
Photo: Copyright thespiritscience.net |
Astaga! ternyata sang istri sedang asyik bermain kuda-kudaan dengan adik kandungnya sendiri. Betapa murka Purukapali, tanpa tedeng aling-aling dengan penuh kemarahan ia memukuli Tapara hingga bengep, kemudian ia kabur melarikan diri ke bulan (itulah sebabnya Either Way, kawah di bulan gompal ibarat ada bekas luka).
Sedangkan Bima sang istri bermetamorfosis burung dan pergi dari rumah sambil menyesali perbuatannya.
Kadab Purukapali kembali kerumah ia mendapati bayinya sudah meninggal, ia begitu histeris sambil menangis ia mengucapkan sebuah kutukan dahsyat bahwa tiruana insan tidak akan pernah lagi hidup abadi dan tiruananya akan mengalami kematian. Konon sehabis kejadian tersebut Purukapali berjalan ke arah maritim dan tidak pernah terlihat lagi.
3. Kotak Pandora dalam Mitologi Yunani
Mungkin kau pernah mendengar wacana kotak Pandora, sebuah artefak (guci besar) dalam mitologi Yunani yang kisahnya dikenal lewat Hesiod’s Work and Days. Kotak ini dikatakan diberisi wacana tiruana asa dan kejahatan di dunia. Secara harfiah Pandora ialah pengggambaran seorang perempuan pertama di bumi, ia diciptakan oleh Hephaestus sang yang kuasa keterampilan.
Sejak kemunculannya para yang kuasa dan dewi sangat menyukai Pandora dan mereka memdiberikan majemuk hadiah, Dewi Athena memdiberikan pakaian, Appolo memdiberikan kemampuan bermain music, Hermes memdiberikan kemampuan berbicara dan Aphrodite memdiberikan kecantikan.
Skip skip skip ceritanya, pada suatu ketika dikisahkan Prometheus sang Titan (ras dewa) mencuri api dari para dewa-dewa di Gunung Olympus, kemudian ia memdiberikan api tersebut kepada insan semoga hidup mereka sejahtera dan awet. Mendengar perbuatan Prometheus, Dewa Zeus murka besar dan balas dendam dengan memdiberikan Epimetheus seorang istri tak lain ialah Pandora.
Meski sempat kakaknya tidak sepakat lantaran merasa curiga, ada apakah gerangan Dewa Zeus tidak jadi murka kepada dia, malahan memdiberikan adiknya hadiah istri. Singkat kata adiknya berkeluarga dengan Pandora, lantaran ia sangat menyayangi dirinya. Namun dibalik kebaikan Zeus ada maksud terselubung, ia juga memdiberikan sebuah kotak (guci) Pandora sebagai hadiah.
Photo: Copyright pinterest.com |
Kotak itu sangat indah dan menarik hati hati siapa saja untuk membukanya, namun Epimetheus mencicipi ada yang tidak beres dengan kotak tersebut dan melarang mereka berdua untuk membukanya.
Dan apa yang ditakutkan Epimetheus terjadi, kotak itu dibuka oleh Pandora dan mengeluarkan segala hal jelek yang ada di dunia ibarat kejahatan, kemarahan, dengki, nafsu , penyakit dan kematian. Hanya satu cahaya kebaikan saja yang masih tersisa yaitu ‘asa’.
Sejak itulah insan dibumi tidak ada lagi yang mencicipi kebahagiaan, kesejahteraan dan umur awet. Mereka harus mencicipi kesedihan, tua, sakit dan karenanya mati.
4. Pilihan Kehidupan dari Pisang dan Bulan, Mitologi Madagascar
Alkisah sepasang insan pertama yang tinggal di kerajaan langit pernah ditanyakan oleh Raja Dewa wacana tamat hidup apa yang mereka inginkan. Ia memdiberikan 2 pilihan kepada mereka, menjadi bulan atau pohon pisang. Tentu saja pertanyaan itu membuat kudang keringngungan, dan mereka meminta arti dari masing-masing pilihan tersebut.
Raja Dewa menjelaskan jikalau menentukan bulan mereka akan mati setiap tahun namun tubuhnya akan semakin terus mengecil dan melayang di angkasa. Hingga karenanya kembali bundar penuh dan hidup lagi awet.
Jika menentukan Pohon Pisang hidup, mereka hanya hidup sekali saja di dunia, namun sebelum mereka mati mereka sanggup menghasilkan banyak biji (keturunan) yang menghasilkan pisang-pisang baru. Begitupun dengan keturunan mereka nanti.
Pasangan insan pertama itu karenanya meminta kepada Raja Dewa semoga didiberikan waktu usang untuk berpikir, setiap hari mereka terus merenungi pilihan tersebut dan membandingkan mana kehidupan yang jauh ludang keringh baik. Mereka membayangkan jikalau menentukan bulan hidup mereka akan abadi selamanya, tidak pernah tua, sakit apalagi mengalami kematian.
Namun mereka berkata untuk apa kita hidup abadi selamanya, niscaya sangat membosankan dan kesepian tanpa mempunyai keturunan sama sekali. Akhirnya mereka memutuskan pohon pisang yang menghasilkan kehidupan gres dibandingkan dengan keawetan.
Hidup mereka dipenuhi cinta dan kebahagiaan bersama belum dewasa mereka, hingga mereka mempunyai banyak cucu dari keturunan mereka. Hingga karenanya harus bau tanah dan meninggal dunia. Semenjak itulah, tiruana insan tak ada lagi yang hidup awet, mereka niscaya akan mengalami kematian. Namun sebelum itu, mereka sanggup membuat kehidupan gres dari keturunan-keturunan mereka melalui proses kimpoi :)
5. Kebohongan Sang Penyebab Kematian, Mitologi Afrika Tengah
Photo: Copyright photovide.com |
Kisah manusia yang pertama kali mati ini berasal dari suku tradisional yang hidup di tepi sungai Kivu, Afrika tengah. Menceritakan wacana Tuhan yang membuat umat insan yang selalu mencicipi hidup senang tanpa harus takut atas kematian, sakit meskipun menjadi tua. Tuhan selalu berusaha menyembunyikan rahasia itu dengan menghilangkan sumber penyebab kemusnahan insan yang berjulukan 'kematian'.
Akan tetapi pada suatu hari ketika Tuhan sedang mengejar-ngejar si Kematian, ia menghampiri seorang perempuan bau tanah yang sedang duduk dekat perapian. Ia berkata ingin bersembunyi didalam roknya, dan akan mengabulkan satu undangan untuknya. Akhirnya si perempuan bau tanah itu mau menyembunyikan si tamat hidup dan kadab Tuhan menghampirinya, beliau bertanya apakah kau melihat tamat hidup lewat sini?
Wanita bau tanah itu menjawaban tidak ada siapapun yang lewat sedari tadi beliau duduk. Tuhan yang tahu segalanya murka lantaran perempuan bau tanah itu sudah berani berbohong, ia pun mengutuk dirinya. Karena kau menyembunyikan dirinya, biarlah tamat hidup itu menimpa hidupmu dan kau tak sanggup lagi hidup awet, ungkap Tuhan.
Kematian insan kedua terjadi pada seorang gadis muda yang menyembunyikan tamat hidup dalam perutnya. Sejak itulah Tuhan yang geram pada umat insan lantaran suka berbohong, karenanya memutuskan dengan membiarkan sang Kematian melaksanakan apapun yang beliau mau. Itulah asal usul mengapa insan harus mati dan rohnya pergi meninggalkan jasad dibumi dalam kisah mitologi Afrika.
6. Harapan Maui dan Dewi Hine-nui-te-po a
Dalam mitologi Maori, dikisahkan wacana Hine-nui-te-po ialah seorang Wanita pertama di kerajaan langit, Dewi malam, tamat hidup serta sang penguasa neraka. Ayahnya sekaligus suami berjulukan Tane, Dewa Agung pertama yang berjalan di bumi.
Awalnya relasi itu dirahasiakan oleh Tane, namun semenjak ia tahu bahwa sang suami ialah ayahnya sendiri ia sangat jijik dan kabur ke neraka meninggalkan Tane sambil menitipkan belum dewasa mereka yang konon dipercaya sebagai insan pertama di bumi.
Para generasi keturunan insan pertama berusaha untuk mencari obat keawetan semoga tidak sanggup mencicipi kematian. Menurut petunjuk kitab kuno, dikatakan satu-satunya cara memperoleh hidup abadi dengan membalikkan alur kelahiran yang terletak di Miss V Dewi Hine-nui-te-po, mereka diharuskan masuk ke miss V nya dan keluar dari mulutnya.
Utusan insan pemberani ini berjulukan Maui, ia bersama teman-temannya mendatangi Neraka daerah singgasana di Dewi Kematian. Sebelum ia memulainya ia berkata kepada teman-temannya semoga jangan pernah bersuara untuk tidak membangunkan sang dewi.
Kemudian Dewi Hine-nui-te-po yang sedang tidur dalam keadaan mengangkang, dimasukin Miss V nya oleh Maui dengan cara merubah dirinya terludang keringh lampau menjadi cacing (versi lain menyampaikan kadal).
Namun gres saja ia berusaha memasuki pintu Miss V, teman-temannya tidak sanggup untuk menahan tawa, dan tak sengaja mereka membangunkan sang Dewi dari tidurnya. Dengan impulsif ia menutup rapat-rapat pahanya dan membuat badan Maui patah terbagi dua, ia pun tewas sekadab. Inilah kisah tragis insan yang kehilangan asa untuk menghindari takdir kematian.
7. Dewa Alatangana dan Menantunya Dewa Sa
Bagi keyakinan penduduk orisinil Kono di Guinea. Asal usul dan penyebab tamat hidup insan berafiliasi dengan proses kehidupan pertama kalinya. Jauh sebelum bumi diciptakan, ada Dewa berjulukan Sa yang tinggal dengan istri dan putri semata wayangnya di sebuah gurun lumpur hitam yang terhampar sangat luas.
Entah gimana ceritanya tiba-tiba aja nyambung, ada seorang Dewa lain berjulukan Alatangana melihat daerah tinggal mereka yang menurutnya sangat kumuh dan jorok. Ia pun mengutuk gurun lumpur tersebut menjadi keras bebatuan. Itulah kisah terciptanya bumi pertama kali :)
Dewa Sa tidak merasa murka lantaran kutukan tersebut, justru ia senang dan menganggapnya baik. Ia pun mengundang Dewa Alatangana untuk singgah ke rumahnya. Dan kadab gres berkunjung tiba-tiba Dewa Alatangana pribadi cinta lokasi dengan putri Dewa Sa, konon ia sangat bagus dan mempunyai badan molek ibarat duren montong. Ia pun membuat banyak sekali macam alasan semoga sanggup menginap di rumah Dewa Sa.
Photo: Copyright quitecurious.com |
Singkat kisah mereka saling jatuh cinta, sayangnya Dewa Sa tidak merestui relasi mereka. Keduanya pun karenanya memutuskan kawin sambil berlari, maaf maksudnya kawin lari. Hingga mereka mempunyai 14 anak, tiga anak laki-laki berkulit hitam dan empat perempuan berkulit putih, sisanya warna lain (diceritakan belum dewasa mereka ialah segala jenis ras pertama insan di muka bumi).
Dikemudian hari Dewa Alatangana merasa bersalah dikarenakan telah membawa kabur putrinya. Ia pun mencoba meluluhkan hati sang mertua, namun ia tidak berani mendatangi pribadi takut dibunuh oleh Dewa Sa. Akhirnya ia mengirim 2 buntut burung kepada Dewa Sa.
Dan kadab hingga disana mereka mengeluarkan nyanyian merdu sambil diiringi sinar fajar. Melihat keindahan tersebut hati Dewa Sa sekadab luluh, ia pun menanyakan siapa majikannya dan kalau boleh ingin memelihara mereka.
Skip skip skip ceritanya, ternyata Dewa Sa tahu itu ialah burung kepunyaan sang menantu durhaka. Dan berhubung udah kebelet pengen mempunyai burung asing tersebut, ia pun mengabulkan undangan maaf mereka dan mendapatkan sebagai menantunya tapi dengan syarat keturunan mereka sebagai generasi pertama insan harus mengalami tamat hidup dan tak ada satupun yang sanggup hidup kekal awet.
8. Roh fauna versus bulan
Orang-orang suku orisinil Aborigin di Australia juga mempunyai versi kisah berbeda wacana asal muasal kehidupan dan kematian. Dikisahkan bahwa para roh (arwah) fauna ialah yang membuat bumi dan bukanlah manusia. Singkat cerita, Bulan memdiberitahu sebuntut ikan Red Parrot semoga mau menjadi dirinya yang sanggup dilahirkan kembali setiap bulan.
Namun para roh fauna ini menginginkan tamat hidup permanen, yang juga berlaku untuk kaum insan dan tumbuh-tumbuhan.
Versi lainnya bercerita Bulan berselisih dengan Wallaby dan berdikusi air kencing siapakah yang akan diminum oleh para istri dari kaum manusia. Mereka ternyata menentukan air kencing Wallaby sehingga sanggup meninggal dunia. Coba seandainya mereka menentukan air kencing bulan, mereka akan tetap hidup kembali dengan cara reinkarnasi atau dilahirkan kembali ke dunia.
9. Dewa Pencipta dan Anjing yang Tertidur
Penduduk pribumi Luba di Afrika Tengah sangat mempercayai fatwa nenek moyang mereka bahwa Dewa Pencipta alam semesta termasuk Bumi, Bulan dan Matahari berjulukan Kalumba. Konon pada suatu hari Dewa Kalumba mengikat unsur hidup dan mati pada satu tiang kayu dan tiba-tiba mereka melarikan diri.
Sang Dewa kemudian mengutus Anjing dan Kambing untuk menangkap mereka semoga tidak menyebabkan kepunahan umat manusia, terutama si unsur mati.
Setelah berhasil menangkap, mereka berdua pun menjaga Hidup dan Mati semoga tak melarikan diri lagi.
Tapi konyolnya si anjing kadab waktunya berjaga ia malah tidur, dan membuat si Mati berhasil kabur. Sejak itulah si Mati selalu meneror umat insan dan tak ada lagi yang hidup abadi lantaran nyawanya sudah diambil oleh si Mati.
10. Kisah Hewan Hyena memotong Tali jalan ke Surga
Lain kisah dengan Dongeng masyarakat Nuer yang tinggal di perbatasan Sudan Selatan dengan Ethiopia. Agama mereka sendiri meyakini Dewa Kwoth sebagai Tuhan yang berada di Surga. Dikisahkan bahwa Dewa Kwoth mengamuk lantaran mengetahui makhluk ciptaannya manusia, ada yang melaksanakan relasi terlarang yakni perkawinan sedarah antara Ibu dan anak kandungnya sendiri.
Sebagai hukuman, Dewa Kwoth mengutuk tiruana insan di bumi akan mengalami bau tanah alias bertambah umur kemudian sakit dan mati. Namun ia memdiberikan gantinya dengan seutas tali yang menghubungkan nirwana dengan bumi. Jika umat insan sudah bertambah tua, mereka sanggup memakai tali tersebut untuk bertemu dirinya semoga dirubah kembali menjadi muda.
Skip skip skip ceritanya, pada suatu hari ada sebuntut fauna Hyne nakal menaiki tali tersebut dan berhasil mencapai surga. Hal ini diketahui oleh Dewa Kwoth dan ia melarang Hyena untuk pulang kembali ke bumi.
Mungkin lantaran tidak betah, Hyena secara rahasia pulang ke bumi dan ia merasa takut para pengawal Dewa Kwoth akan mencari dirinya. Hingga ia memutuskan untuk memotong tali tersebut. Dari sinilah tidak ada lagi umat insan yang pernah pergi ke surga, dan merekapun harus mengalami penuaan hingga meninggal dunia.
11. Dewa Coyote yang Menutup Pintu Keawetan, Mitologi Kuno Amerika
Menurut suku pribumi Amerika Caddo, Texas Timur. Siklus tamat hidup tiba ke bumi tanggapan ulah dari Dewa Coyote (Anjing Hutan orisinil Amerika Kerabat Serigala). Cerita bermula semenjak insan diciptakan pertama kalinya dan jumlah mereka yang beranak pinak menyebabkan ledakan populasi sehingga bumi semakin sempit.
Fenomena tersebut membuat para Dewa di langit mengadakan sidang purna istimewa untuk membahas permasalahan tersebut. Dewa Coyote yang juga muncul dalam rapat tersebut memdiberikan solusinya yakni dengan mengmunculkan tamat hidup dari wabah penyakit, maut, musibah, dan mengalami umur tua. Hal ini juga berlaku untuk makhluk hidup lainnya ibarat fauna dan tumbuhan.
Para Dewa menyetujui saran dari Dewa Coyote namun mereka menambahkan bahwa tiruana makhluk hidup sanggup bereinkarnasi (lahir kembali) sehabis meninggal dunia dengan cara roh mereka melewati pondok kehidupan (gubuk). Anehnya, rahasia Dewa Coyote tidak menyukai inspirasi itu ia pun membuat rencana jahat.
Kemudian sehabis generasi pertama makhluk hidup meninggal, roh mereka pun berjalan untuk mendatangi pondok kehidupan tersebut. Sudah sanggup ditebak, tiba-tiba Dewa Coyote tiba menghalangi mereka masuk pintu pondok. Roh mereka pun takut dan kembali ke bumi hingga tidak sanggup mengalami reinkarnasi dan harus mati permanen alias selama-lamanya.
Mengetahui perbuatan Coyote, para yang kuasa di langit murka dan mereka mencari-cari ingin membunuh dirinya, namun ia sudah bersembunyi tanpa diketahui rimbanya. Dan pada suatu hari Coyote mendengar anaknya mati digigit ular, anak ini setengah yang kuasa lantaran Coyote mengambil istri dari kaum manusia.
Ia pun dengan menangis membawa jasad anaknya tersebut kepada para dewa-dewa semoga mau menghidupkan kembali nyawanya. Mereka pun berkata, ingatlah Coyote tiruana inspirasi tamat hidup makhluk hidup ini berasal dari saranmu. Dan kita tidak sanggup mencabut perjanjian kehidupan tersebut. Coyote yang mendengar klarifikasi ini hanya sanggup pasrah sambil menyesali jasad anaknya.
12. Kebencian Sang Ibu kepada Puteranya
Mitos penyebab insan harus mati yang terakhir berasal dari kisah rakyat Pulau Andaman, Samudera Hindia. Diceritakan bahwa laki-laki pertama yang meninggal dunia dalam fatwa leluhur mereka berjulukan Yaramurud, yang tinggal bersama ibu dan adiknya Toau.
Konon, suatu hari ketika Yaramurud pulang berburu babi ia memdiberikan hasil buruan tersebut kepada sang ibu untuk mengolah dan memasaknya. Kemudian ia ingin melepaskan perkomplitannya dan mengambil pisau dari sarungnya, tapi tak sengaja ia menusuk dirinya sendiri dan disangka meninggal oleh ibunya.
Entah kebetulan atau tidak, sang Ibu ternyata sudah sekian usang tidak menyukai (menyimpan kebencian) kepada anaknya sendiri Yaramurud. Lalu ia menguburkan jasadnya, namun Yaramurud sanggup bangun kembali hidup dari kubur, lantaran memang dimasa itu insan masih hidup awet.
Photo: Copyright pinterest.com |
Kejadian ini terus berulang-ulang, sang ibu tetap berusaha membunuhnya dengan cara mengubur paksa anaknya. Sahabat kejadiananeh.com, nyambung gak nyambung dengan jalan ceritanya saya saja resah hehehe.
Kemudian lantaran merasa kesal tak berhasil-berhasil, Yaramurud dibawa oleh Ibunya ke hutan dan menendang dirinya ke dalam pohon besar berlubang. Setelah ia masuk, sang ibunda bertanya , Yaramurud anakku apakah kau sudah mendengar suara-suara roh dari alam baka?
Ya Ibu saya mendengarnya, tanpa ia sadari Yarumurud karenanya benar-benar mati untuk selamanya. Dan selang beberapa bulan ia kembali ke dunia untuk membunuh adiknya Tou. Semenjak itulah tiruana insan pada karenanya harus menghadapi takdir kematian.
Okeh sahabat kejadiananeh.com berhubung saya kebelet boker, sekian dulu artikel wacana asal mula tamat hidup insan berdasarkan kisah-kisah mitologi dunia, semoga artikel ini cukup menghibur kau sebagai bacaan dongeng sebelum tidur.
Advertisement